My mother cook (seharusnya cooks) really well.
Ibu saya memasak dengan sangat hebat.
My brother play (plays) baseball at school.
Saudara saya bermain bisbol di sekolah.
She always smile (smiles).
Dia selalu tersenyum.
He smoke (smokes) a lot.
Dia sering merokok.
Empat situasi di atas mungkin adalah gambaran bahwa pelajar ESL "terlalu menafikan" konjugasi dalam Present Simple yang hanya melibatkan -s atau -es. Namun satu atau dua huruf tersebut sangat mempengaruhi akurasi konstruksi Present Simple.
Demikian halnya, kalian harus mengantisipasi perubahan konjugasi dalam kalimat negatif dan interogatif. Segera setelah auxiliary "does" muncul, pastikan kata kerja utama dalam keadaan bare infinitive - tanpa sufiks -s atau -es. "Does" yang bertindak sebagai kata kerja bantu telah mengalami konjugasi -es (do-es), yang mengakibatkan kata kerja kembali ke bentuk semula.
My mother doesn't cook really well.
Does my mother cook really well?
My brother doesn't play baseball at school.
Does my brother play baseball at school?
She doesn't always smile.
Does she always smile?
He doesn't smoke a lot.
Does he smoke a lot?
Pahami grammatical concord (kesesuaian antara subyek dan kata kerja) dalam Present Simple. Agar lebih jelas, amati logika terbalik di kolom berikut:
Plural
|
Singular
|
||
Subyek dengan
s/es
|
Kata kerja tanpa
s/es
|
Subyek tanpa
s/es
|
Kata kerja dengan
s/es
|
Perhatikan pula kelalaian yang tidak menampilkan auxiliary "do" atau "does" dalam kalimat negatif dan interogatif. Pelajar ESL yang belum menguasai terapan Present Simple dalam kalimat negatif dan interogatif seringkali semena-mena mengkonstruksi dua tipe kalimat tersebut tanpa kehadiran dua auxiliary tersebut. Misalnya:
Kalimat afirmatif:
Most Russians hate homosexuals.
Kebanyakan orang Rusia benci homoseksual.
Kalimat negatif:
Most Russians not hate homosexuals.
Seharusnya: Most Russians do not hate homosexuals.
Ingat, Present Simple tidak lagi melibatkan "do" atau "does" dalam kalimat nominal - kalimat yang mengandung copula "be." Dalam kalimat negatif, "not" hadir setelah be tersebut. Demikian halnya dalam kalimat negatif, "do" atau "does" tidak lagi mendahului subyek, namun "be" itu sendiri.
We are in a hurry.
Kami terburu-buru.
We
KEGUNAAN
Present Simple (dan Present Progressive, baca post selanjutnya) termasuk tense yang unik, tidak hanya menyampaikan situasi aktual namun dapat merujuk pada aktivitas di masa depan. Berikut ide-ide yang disampaikan oleh konstruksi Present Simple:
1. Rutinitas
Jack
always has a big glass of milk before workout.
Jack selalu minum segelas besar susu sebelum olahraga.
Jack selalu minum segelas besar susu sebelum olahraga.
2. Situasi faktual
Most
Jews don't celebrate Christmas.
Sebagian
besar orang Yahudi tidak merayakan Natal.
3. Abilitas
Sejalan
dengan modal "can", Present Simple dapat menunjukkan kemampuan
seseorang.
Mary
sings very beautifully.
Mary
(dapat) bernyanyi dengan sangat merdu.
Luke
doesn't drive.
Luke
tidak (dapat) mengemudi.
Perhatikan
bahwa ide abilitas yang dikandung oleh Present Simple berlaku pada masa kini.
Abilitas tersebut, dengan kata lain, berelasi dengan kebiasaan si subyek.
Berikut contoh lain:
Prof.
Bigg speaks Roman and Latin.
Prof.
Bigg (dapat) berbahasa Romawi dan Latin. (Kemampuan berbahasa tersebut masih
berlaku sampai saat ini.)
Lynn
doesn't swim.
Lynn
tidak (dapat) berenang. (Kemampuan berenang adalah efek dari kebiasaan si
subyek.)
Akhirnya,
Present Simple tidak lagi relevan jika ide abilitas tersebut tidak lagi terjadi
di masa kini:
Lynn
doesn't swim when she was a kid.
Namun:
Lynn couldn't/ didn't swim when she was a kid.
Lynn
tidak (dapat) berenang saat ia masih anak-anak.
Lynn
doesn't swim in the next competition.
Lynn
can't swim in the next competition.
Lynn
tidak (dapat) berenang di kompetisi selanjutnya.
4. Kesukaan & Ketidaksukaan
Masih
relevan dengan ide kebiasaan, Present Simple dapat mendenotasi aktivitas
favorit si subyek.
I
go on a date almost every day. It's really refreshing.
Saya
(suka) berkencan hampir tiap hari. Itu sangat menyegarkan.
I
don't watch the news. It's too frustating.
Saya
tidak (suka) menonton berita. Itu membuat saya sangat frustasi.
Do
you work out?
Apa
anda (suka) olahraga?
5. Kop berita
Berita,
mau itu di media cetak dan elektronik, menerapkan Present Simple sebagai kop,
walaupun beritanya berlaku di masa lampau.
Indonesians
burn Australian flags over spying reports.
Orang
Indonesia membakar bendera Australia karena berita mengenai mata-mata
tersebut.
One
of the world's most disastrous typhoons hits Philippines.
Salah
satu topan paling mematikan menimpa Filipina.
6. Komentar
Present
Simple dapat menyajikan komentar terhadap situasi yang sedang berlangsung,
khususnya dalam pertandingan olahraga. Present Progressive, walaupun begitu,
lebih relevan dalam hal ini.
Suarez
runs/is running toward Rodriguez. Rodriguez passes/is passing to Torres. Torres
shoots/is shooting ... and it's a goal!
Suarez
berlari ke arah Rodriguez. Rodriguez menggiring bola ke Torres. Torres
menendang ... dan gol!
7. Instruksi & Demonstrasi
Masih
sejalan dengan ide sebelumnya, Present Simple dapat berlaku menyatakan direksi,
walaupun situasinya sedang berlangsung.
You
go down this street, and (you) turn right after the intersection.
Anda
lewati jalan ini, dan belok kanan setelah persimpangan.
First
I mix the paste, and then I bake it at 350 degrees.
Pertama
saya mengaduk adonanya, dan lalu saya memanggangnya dengan suhu 350
derajat.
8. Narasi
Selain
past tenses, present tenses (bukan hanya present simple) dapat digunakan dalam
narasi, dengan tujuan dramatisasi.
A
stranger goes into the empty cold room. As he is staring at all over the room,
he suddenly realizes that he is in another world.
Seorang
yang asing memasuki ruangan dingin dan hampa itu. Sembari ia menatap sekeliling
ruangan, ia tiba-tiba menyadari bahwa ia berada di dunia yang lain.
9. Jadwal & Rencana perjalanan
Present
simple dapat menunjukkan jadwal dan rencana perjalanan walaupun indikasi
waktunya masa depan.
What
time does the game play tomorrow?
Jam
berapa pertandingan itu dimulai besok?
The
bus doesn't leave for Houston this afternoon.
Bis
itu tidak berangkat ke Houston sore nanti.
The
conference starts tomorrow at 9 a.m.
Konferensi
itu dimulai besok jam 9 pagi.
10. Subklausa bagi Future Tenses
Jika
Future tenses (apapun itu aspeknya) bertindak sebagai klausa induk/utama,
Present Simple berlaku sebagai anak klausa. Present Simple, akhirnya, merujuk
pada situasi di masa depan yang didenotasi oleh Future tenses tersebut.
Klausa
Utama
Future
Simple
They
will practice
Mereka
akan berlatih
Future
Progressive
They
will be practicing Subklausa: Present Simple
Mereka
akan sedang
berlatih when we get there.
Future
Perfect pada saat kita tiba di sana.
They
will have practiced
Mereka
akan sudah berlatih
Future
Perfect Progressive
They
will have been practicing
Mereka
akan masih berlatih
Titik
waktu di mana empat situasi dikonstruksi oleh future tenses tersebut
ditunjukkan oleh subklausa Present Simple "when we get there."
Akhirnya, situasi Present Simple tersebut juga berlaku di masa depan, yaitu
pada saat "mereka akan berlatih," begitupun sebaliknya.
Kapan
mereka akan berlatih? - Pada saat kita tiba di sana.
Kapan
kita tiba di sana? - Pada saat mereka akan berlatih.
Sebagai rangkuman (dan peringatan), Present Simple tidak harus setia dalam konsep kekiniannya, namun dapat melampui periodenya, yaitu masa depan dalam dua poin terakhir di atas. Kemudian, konstruksi Present Simple tidak sebaiknya dianggap paling enteng di antara rekan-rekan tensesnya. Kata kerja utama tanpa buntut -s dan -es bagi subyek tunggal dan kata ganti ketiga merusak keutuhan konstruksi Present Simple. Fatal!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak.