Jumat, 22 November 2013

PRESENT SIMPLE

Present Simple mungkin adalah tense yang paling basic (atau sederhana sesuai julukannya), namun dapat menjadi tense yang paling menantang. Walaupun konjugasi (infleksi pada kata kerja) yang diusung olehnya hanya -s atau -es bagi singular subject dan subjective third person pronoun (he,she,it), namun satu atau dua huruf itu terkadang bahkan seringkali terabaikan bagi pelajar ESL. Berikut misal kelalaian umum dalam penggunaan Present Simple:

My mother cook (seharusnya cooks) really well. 
Ibu saya memasak dengan sangat hebat.
My brother play (plays) baseball at school.
Saudara saya bermain bisbol di sekolah.
She always smile (smiles).
Dia selalu tersenyum.
He smoke (smokes) a lot.
Dia sering merokok.

Empat situasi di atas mungkin adalah gambaran bahwa pelajar ESL "terlalu menafikan" konjugasi dalam Present Simple yang hanya melibatkan -s atau -es. Namun satu atau dua huruf tersebut sangat mempengaruhi akurasi konstruksi Present Simple. 

Demikian halnya, kalian harus mengantisipasi perubahan konjugasi dalam kalimat negatif dan interogatif. Segera setelah auxiliary "does" muncul, pastikan kata kerja utama dalam keadaan bare infinitive - tanpa sufiks -s atau -es. "Does" yang bertindak sebagai kata kerja bantu telah mengalami konjugasi -es (do-es), yang mengakibatkan kata kerja kembali ke bentuk semula.

My mother doesn't cook really well.   
Does my mother cook really well?
My brother doesn't play baseball at school.
Does my brother play baseball at school?
She doesn't always smile.
Does she always smile?
He doesn't smoke a lot.
Does he smoke a lot?

Pahami grammatical concord (kesesuaian antara subyek dan kata kerja) dalam Present Simple. Agar lebih jelas, amati logika terbalik di kolom berikut:
Plural
Singular
Subyek dengan s/es
Kata kerja tanpa s/es
Subyek tanpa s/es
Kata kerja dengan s/es
 
Subyek jamak membutuhkan sufiks s/es, namun kata kerjanya tidak. Sebaliknya, subyek tunggal tidak membutuhkan s/es, namun kata kerjanya butuh.

 
Perhatikan pula kelalaian yang tidak menampilkan auxiliary "do" atau "does" dalam kalimat negatif dan interogatif. Pelajar ESL yang belum menguasai terapan Present Simple dalam kalimat negatif dan interogatif seringkali semena-mena mengkonstruksi dua tipe kalimat tersebut tanpa kehadiran dua auxiliary tersebut. Misalnya:
Kalimat afirmatif:
Most Russians hate homosexuals.
Kebanyakan orang Rusia benci homoseksual.
Kalimat negatif:
Most Russians not hate homosexuals.
Seharusnya: Most Russians do not hate homosexuals.  

Ingat, Present Simple tidak lagi melibatkan "do" atau "does" dalam kalimat nominal - kalimat yang mengandung copula "be." Dalam kalimat negatif, "not" hadir setelah be tersebut. Demikian halnya dalam kalimat negatif, "do" atau "does" tidak lagi mendahului subyek, namun "be" itu sendiri.
We are in a hurry.
Kami terburu-buru.
We don't be in a hurry. Namun: We are not in a hurry.
Do we be in a hurry? Namun: Are we in a hurry?  

KEGUNAAN

Present Simple (dan Present Progressive, baca post selanjutnya) termasuk tense yang unik, tidak hanya menyampaikan situasi aktual namun dapat merujuk pada aktivitas di masa depan. Berikut ide-ide yang disampaikan oleh konstruksi Present Simple:
1.     Rutinitas
Jack always has a big glass of milk before workout.
Jack selalu minum segelas besar susu sebelum olahraga.
2.     Situasi faktual
Most Jews don't celebrate Christmas.
Sebagian besar orang Yahudi tidak merayakan Natal.
3.     Abilitas
Sejalan dengan modal "can", Present Simple dapat menunjukkan kemampuan seseorang.
Mary sings very beautifully.
Mary (dapat) bernyanyi dengan sangat merdu.
Luke doesn't drive.
Luke tidak (dapat) mengemudi.
Perhatikan bahwa ide abilitas yang dikandung oleh Present Simple berlaku pada masa kini. Abilitas tersebut, dengan kata lain, berelasi dengan kebiasaan si subyek. Berikut contoh lain:
Prof. Bigg speaks Roman and Latin.
Prof. Bigg (dapat) berbahasa Romawi dan Latin. (Kemampuan berbahasa tersebut masih berlaku sampai saat ini.)
Lynn doesn't swim.
Lynn tidak (dapat) berenang. (Kemampuan berenang adalah efek dari kebiasaan si subyek.) 
Akhirnya, Present Simple tidak lagi relevan jika ide abilitas tersebut tidak lagi terjadi di masa kini:
Lynn doesn't swim when she was a kid.
Namun: Lynn couldn't/ didn't swim when she was a kid.
Lynn tidak (dapat) berenang saat ia masih anak-anak.
Lynn doesn't swim in the next competition.
Lynn can't swim in the next competition.
Lynn tidak (dapat) berenang di kompetisi selanjutnya.     
4.     Kesukaan & Ketidaksukaan
Masih relevan dengan ide kebiasaan, Present Simple dapat mendenotasi aktivitas favorit si subyek.
I go on a date almost every day. It's really refreshing.
Saya (suka) berkencan hampir tiap hari. Itu sangat menyegarkan. 
I don't watch the news. It's too frustating.
Saya tidak (suka) menonton berita. Itu membuat saya sangat frustasi.
Do you work out?
Apa anda (suka) olahraga?
5.     Kop berita
Berita, mau itu di media cetak dan elektronik, menerapkan Present Simple sebagai kop, walaupun beritanya berlaku di masa lampau.
Indonesians burn Australian flags over spying reports.
Orang Indonesia membakar bendera Australia karena berita mengenai mata-mata tersebut. 
One of the world's most disastrous typhoons hits Philippines.
Salah satu topan paling mematikan menimpa Filipina.  
6.     Komentar
Present Simple dapat menyajikan komentar terhadap situasi yang sedang berlangsung, khususnya dalam pertandingan olahraga. Present Progressive, walaupun begitu, lebih relevan dalam hal ini.
Suarez runs/is running toward Rodriguez. Rodriguez passes/is passing to Torres. Torres shoots/is shooting ... and it's a goal!
Suarez berlari ke arah Rodriguez. Rodriguez menggiring bola ke Torres. Torres menendang ... dan gol! 
7.     Instruksi & Demonstrasi
Masih sejalan dengan ide sebelumnya, Present Simple dapat berlaku menyatakan direksi, walaupun situasinya sedang berlangsung.
You go down this street, and (you) turn right after the intersection.
Anda lewati jalan ini, dan belok kanan setelah persimpangan. 
First I mix the paste, and then I bake it at 350 degrees.
Pertama saya mengaduk adonanya, dan lalu saya memanggangnya dengan suhu 350 derajat. 
8.     Narasi
Selain past tenses, present tenses (bukan hanya present simple) dapat digunakan dalam narasi, dengan tujuan dramatisasi.
A stranger goes into the empty cold room. As he is staring at all over the room, he suddenly realizes that he is in another world.
Seorang yang asing memasuki ruangan dingin dan hampa itu. Sembari ia menatap sekeliling ruangan, ia tiba-tiba menyadari bahwa ia berada di dunia yang lain. 
9.     Jadwal & Rencana perjalanan
Present simple dapat menunjukkan jadwal dan rencana perjalanan walaupun indikasi waktunya masa depan.
What time does the game play tomorrow?
Jam berapa pertandingan itu dimulai besok?
The bus doesn't leave for Houston this afternoon.
Bis itu tidak berangkat ke Houston sore nanti.
The conference starts tomorrow at 9 a.m.
Konferensi itu dimulai besok jam 9 pagi.  
10.  Subklausa bagi Future Tenses
Jika Future tenses (apapun itu aspeknya) bertindak sebagai klausa induk/utama, Present Simple berlaku sebagai anak klausa. Present Simple, akhirnya, merujuk pada situasi di masa depan yang didenotasi oleh Future tenses tersebut.
Klausa Utama
Future Simple
They will practice
Mereka akan berlatih
Future Progressive 
They will be practicing                        Subklausa: Present Simple
Mereka akan sedang berlatih               when we get there.
Future Perfect                                    pada saat kita tiba di sana.
They will have practiced
Mereka akan sudah berlatih
Future Perfect Progressive
They will have been practicing
Mereka akan masih berlatih

Titik waktu di mana empat situasi dikonstruksi oleh future tenses tersebut ditunjukkan oleh subklausa Present Simple "when we get there." Akhirnya, situasi Present Simple tersebut juga berlaku di masa depan, yaitu pada saat "mereka akan berlatih," begitupun sebaliknya.
Kapan mereka akan berlatih? - Pada saat kita tiba di sana.
Kapan kita tiba di sana? - Pada saat mereka akan berlatih. 

Sebagai rangkuman (dan peringatan), Present Simple tidak harus setia dalam konsep kekiniannya, namun dapat melampui periodenya, yaitu masa depan dalam dua poin terakhir di atas. Kemudian, konstruksi Present Simple tidak sebaiknya dianggap paling enteng di antara rekan-rekan tensesnya. Kata kerja utama tanpa buntut -s dan -es bagi subyek tunggal dan kata ganti ketiga merusak keutuhan konstruksi Present Simple. Fatal!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak.