Jumat, 22 November 2013

PRESENT SIMPLE

Present Simple mungkin adalah tense yang paling basic (atau sederhana sesuai julukannya), namun dapat menjadi tense yang paling menantang. Walaupun konjugasi (infleksi pada kata kerja) yang diusung olehnya hanya -s atau -es bagi singular subject dan subjective third person pronoun (he,she,it), namun satu atau dua huruf itu terkadang bahkan seringkali terabaikan bagi pelajar ESL. Berikut misal kelalaian umum dalam penggunaan Present Simple:

My mother cook (seharusnya cooks) really well. 
Ibu saya memasak dengan sangat hebat.
My brother play (plays) baseball at school.
Saudara saya bermain bisbol di sekolah.
She always smile (smiles).
Dia selalu tersenyum.
He smoke (smokes) a lot.
Dia sering merokok.

Empat situasi di atas mungkin adalah gambaran bahwa pelajar ESL "terlalu menafikan" konjugasi dalam Present Simple yang hanya melibatkan -s atau -es. Namun satu atau dua huruf tersebut sangat mempengaruhi akurasi konstruksi Present Simple. 

Demikian halnya, kalian harus mengantisipasi perubahan konjugasi dalam kalimat negatif dan interogatif. Segera setelah auxiliary "does" muncul, pastikan kata kerja utama dalam keadaan bare infinitive - tanpa sufiks -s atau -es. "Does" yang bertindak sebagai kata kerja bantu telah mengalami konjugasi -es (do-es), yang mengakibatkan kata kerja kembali ke bentuk semula.

My mother doesn't cook really well.   
Does my mother cook really well?
My brother doesn't play baseball at school.
Does my brother play baseball at school?
She doesn't always smile.
Does she always smile?
He doesn't smoke a lot.
Does he smoke a lot?

Pahami grammatical concord (kesesuaian antara subyek dan kata kerja) dalam Present Simple. Agar lebih jelas, amati logika terbalik di kolom berikut:
Plural
Singular
Subyek dengan s/es
Kata kerja tanpa s/es
Subyek tanpa s/es
Kata kerja dengan s/es
 
Subyek jamak membutuhkan sufiks s/es, namun kata kerjanya tidak. Sebaliknya, subyek tunggal tidak membutuhkan s/es, namun kata kerjanya butuh.

 
Perhatikan pula kelalaian yang tidak menampilkan auxiliary "do" atau "does" dalam kalimat negatif dan interogatif. Pelajar ESL yang belum menguasai terapan Present Simple dalam kalimat negatif dan interogatif seringkali semena-mena mengkonstruksi dua tipe kalimat tersebut tanpa kehadiran dua auxiliary tersebut. Misalnya:
Kalimat afirmatif:
Most Russians hate homosexuals.
Kebanyakan orang Rusia benci homoseksual.
Kalimat negatif:
Most Russians not hate homosexuals.
Seharusnya: Most Russians do not hate homosexuals.  

Ingat, Present Simple tidak lagi melibatkan "do" atau "does" dalam kalimat nominal - kalimat yang mengandung copula "be." Dalam kalimat negatif, "not" hadir setelah be tersebut. Demikian halnya dalam kalimat negatif, "do" atau "does" tidak lagi mendahului subyek, namun "be" itu sendiri.
We are in a hurry.
Kami terburu-buru.
We don't be in a hurry. Namun: We are not in a hurry.
Do we be in a hurry? Namun: Are we in a hurry?  

KEGUNAAN

Present Simple (dan Present Progressive, baca post selanjutnya) termasuk tense yang unik, tidak hanya menyampaikan situasi aktual namun dapat merujuk pada aktivitas di masa depan. Berikut ide-ide yang disampaikan oleh konstruksi Present Simple:
1.     Rutinitas
Jack always has a big glass of milk before workout.
Jack selalu minum segelas besar susu sebelum olahraga.
2.     Situasi faktual
Most Jews don't celebrate Christmas.
Sebagian besar orang Yahudi tidak merayakan Natal.
3.     Abilitas
Sejalan dengan modal "can", Present Simple dapat menunjukkan kemampuan seseorang.
Mary sings very beautifully.
Mary (dapat) bernyanyi dengan sangat merdu.
Luke doesn't drive.
Luke tidak (dapat) mengemudi.
Perhatikan bahwa ide abilitas yang dikandung oleh Present Simple berlaku pada masa kini. Abilitas tersebut, dengan kata lain, berelasi dengan kebiasaan si subyek. Berikut contoh lain:
Prof. Bigg speaks Roman and Latin.
Prof. Bigg (dapat) berbahasa Romawi dan Latin. (Kemampuan berbahasa tersebut masih berlaku sampai saat ini.)
Lynn doesn't swim.
Lynn tidak (dapat) berenang. (Kemampuan berenang adalah efek dari kebiasaan si subyek.) 
Akhirnya, Present Simple tidak lagi relevan jika ide abilitas tersebut tidak lagi terjadi di masa kini:
Lynn doesn't swim when she was a kid.
Namun: Lynn couldn't/ didn't swim when she was a kid.
Lynn tidak (dapat) berenang saat ia masih anak-anak.
Lynn doesn't swim in the next competition.
Lynn can't swim in the next competition.
Lynn tidak (dapat) berenang di kompetisi selanjutnya.     
4.     Kesukaan & Ketidaksukaan
Masih relevan dengan ide kebiasaan, Present Simple dapat mendenotasi aktivitas favorit si subyek.
I go on a date almost every day. It's really refreshing.
Saya (suka) berkencan hampir tiap hari. Itu sangat menyegarkan. 
I don't watch the news. It's too frustating.
Saya tidak (suka) menonton berita. Itu membuat saya sangat frustasi.
Do you work out?
Apa anda (suka) olahraga?
5.     Kop berita
Berita, mau itu di media cetak dan elektronik, menerapkan Present Simple sebagai kop, walaupun beritanya berlaku di masa lampau.
Indonesians burn Australian flags over spying reports.
Orang Indonesia membakar bendera Australia karena berita mengenai mata-mata tersebut. 
One of the world's most disastrous typhoons hits Philippines.
Salah satu topan paling mematikan menimpa Filipina.  
6.     Komentar
Present Simple dapat menyajikan komentar terhadap situasi yang sedang berlangsung, khususnya dalam pertandingan olahraga. Present Progressive, walaupun begitu, lebih relevan dalam hal ini.
Suarez runs/is running toward Rodriguez. Rodriguez passes/is passing to Torres. Torres shoots/is shooting ... and it's a goal!
Suarez berlari ke arah Rodriguez. Rodriguez menggiring bola ke Torres. Torres menendang ... dan gol! 
7.     Instruksi & Demonstrasi
Masih sejalan dengan ide sebelumnya, Present Simple dapat berlaku menyatakan direksi, walaupun situasinya sedang berlangsung.
You go down this street, and (you) turn right after the intersection.
Anda lewati jalan ini, dan belok kanan setelah persimpangan. 
First I mix the paste, and then I bake it at 350 degrees.
Pertama saya mengaduk adonanya, dan lalu saya memanggangnya dengan suhu 350 derajat. 
8.     Narasi
Selain past tenses, present tenses (bukan hanya present simple) dapat digunakan dalam narasi, dengan tujuan dramatisasi.
A stranger goes into the empty cold room. As he is staring at all over the room, he suddenly realizes that he is in another world.
Seorang yang asing memasuki ruangan dingin dan hampa itu. Sembari ia menatap sekeliling ruangan, ia tiba-tiba menyadari bahwa ia berada di dunia yang lain. 
9.     Jadwal & Rencana perjalanan
Present simple dapat menunjukkan jadwal dan rencana perjalanan walaupun indikasi waktunya masa depan.
What time does the game play tomorrow?
Jam berapa pertandingan itu dimulai besok?
The bus doesn't leave for Houston this afternoon.
Bis itu tidak berangkat ke Houston sore nanti.
The conference starts tomorrow at 9 a.m.
Konferensi itu dimulai besok jam 9 pagi.  
10.  Subklausa bagi Future Tenses
Jika Future tenses (apapun itu aspeknya) bertindak sebagai klausa induk/utama, Present Simple berlaku sebagai anak klausa. Present Simple, akhirnya, merujuk pada situasi di masa depan yang didenotasi oleh Future tenses tersebut.
Klausa Utama
Future Simple
They will practice
Mereka akan berlatih
Future Progressive 
They will be practicing                        Subklausa: Present Simple
Mereka akan sedang berlatih               when we get there.
Future Perfect                                    pada saat kita tiba di sana.
They will have practiced
Mereka akan sudah berlatih
Future Perfect Progressive
They will have been practicing
Mereka akan masih berlatih

Titik waktu di mana empat situasi dikonstruksi oleh future tenses tersebut ditunjukkan oleh subklausa Present Simple "when we get there." Akhirnya, situasi Present Simple tersebut juga berlaku di masa depan, yaitu pada saat "mereka akan berlatih," begitupun sebaliknya.
Kapan mereka akan berlatih? - Pada saat kita tiba di sana.
Kapan kita tiba di sana? - Pada saat mereka akan berlatih. 

Sebagai rangkuman (dan peringatan), Present Simple tidak harus setia dalam konsep kekiniannya, namun dapat melampui periodenya, yaitu masa depan dalam dua poin terakhir di atas. Kemudian, konstruksi Present Simple tidak sebaiknya dianggap paling enteng di antara rekan-rekan tensesnya. Kata kerja utama tanpa buntut -s dan -es bagi subyek tunggal dan kata ganti ketiga merusak keutuhan konstruksi Present Simple. Fatal!

Minggu, 17 November 2013

RESEP 1: GRAMMATICAL TENSE & ASPECT

Foto diperoleh dari http://www.nation.com.pk/cartoons/2013-05-19/english-grammar-types-of-tenses-one-day-our-country-will-be-free-of-corrution-which-tense-is
Tense dan aspect sangat identik dengan konjugasi verba (kata kerja). Kedua kategori grammatikal tersebut, dengan kata lain, menyangkut sistem morfologis verba yang luas. Tense, seperti yang kita ketahui, merujuk pada konsep waktu kejadian - berelasi dengan waktu saat aksi pada suatu verba terjadi - past, present dan future. Aspek berkaitan dengan perbedaan jenis-jenis aksi yang dideskripsi oleh verba tersebut - aksi habitual (simple), progresif, perfektif dan perfektif progresif. Karena tense dan aspect tersebut mengandung "sense of time," kedua terminologi tersebut seringkali tumpang tindih. Sementara tense berhubungan dengan penetapan bingkai waktu suatu peristiwa, aspek menunjukkan informasi temporal, seperti durasi, frekuensi, dan kesempurnaan suatu peristiwa, yang berelasi dengan waktu kejadian yang dijabarkan oleh tense. Akhirnya, tense merujuk pada temporally when sementara aspek pada temporally how. Aspek dapat dianggap menggambarkan situasi yang sudah, belum, atau sedang terjadi, sementara tense mengindikasi lokasinya dalam sistem kala. Masih kedengaran abstrak? Tenang! Berikut saya akan jabarkan satu per satu jenis-jenis tense dan aspect tersebut beserta resep mengolahnya.

Tense, sekali lagi, menjawab pertanyaan "kapan" sementara aspek menjawab "bagaimana." Aspek, dengan kata lain, mendeskripsi gambaran aktivitas atau kejadian. Misalnya kalimat:
I sleep,
I am sleeping,
I have slept,
I have been sleeping,
merupakan present tense karena mendeskripsikan kejadian saat ini namun masing-masing dari mereka menyampaikan informasi dan sudut pandang yang berbeda perihal bagaimana kejadian tersebut berlaku di waktu present. Akhirnya, mereka mengandung aspect yang berbeda.
Tense               Aspect
Present            I sleep. I am sleeping. I have slept. I have been sleeping.                   
Past                 I slept. I was sleeping. I had slept. I had been sleeping.
Future              I will sleep. I will be sleeping. I will have slept. I will have been sleeping. 

Aspek, seperti yang disampaikan oleh Verhaar, menunjukkan segi arti verba yang berkaitan dengan dimulainya, berlangsungnya, terjadinya, diulang tidaknya, selesai tidaknya, atau adanya hasil tidaknya, dari keadaan tindakan tersebut. Kalimat "I sleep" dan "I am sleeping" di atas mengandung tense yang sama, yaitu present, namun aspek yang berbeda, yaitu simple dan progressive (atau continuous), secara berurutan. 

Secara esensial, bahasa Inggris mencakup dua tenses yaitu past dan non past. Non past mencakup present dan future. Namun ekspresi future tenses dianggap eksklusif karena verb yang mendenotasikan future tidak mengalami infleksi – bare infinitive. Lain halnya dengan present simple yang masih mengakui sufiks –s pada verb yang berelasi dengan subject tunggal atau kata ganti persona ketiga (Amy lives there – She lives there.) Future tenses yang direpresentasi oleh modal will dan shall tidak mengalami infleksi dalam bentuk apapun (Amy will lives .. - ... will live).

Hal ini ditegaskan lagi oleh present simple yang dapat mewakili future tenses, seperti pada saat ia menyatakan jadwal; the plane takes off tonight pesawat itu (akan) tinggal landas nanti malam atau saat ia menjadi subklausa dalam subjunctive: I hope tomorrow (will) be a sunny daysaya harap cuaca besok cerah. Tentu saja, ini tidak berarti bahasa Inggris tidak dapat berbicara mengenai kejadian akan datang. Bahasa Inggris mengandalkan cara lain, yaitu modal will tersebut, daripada menempatkan tense marker (infleksi) pada verb itu sendiri. Oleh karena itu, saya akan melanjutkan ide tenses ini dengan tiga ranah; present, past dan future.

Tense-aspect system
Tenses
Aspects
Tense-aspect system
Present
Simple
Progressive
Perfect
Perfect progressive
S + bare infinitive
S + am/ is/ are + present participle
S + have/ has + past participle
S + have/ has + been + present participle
Past
Simple
Progressive
Perfect
Perfect proressive
S + past simple
S + was/ were + present participle
S + had + past participle
S + had + been + present participle
Future
Simple
Progressive
Perfect
Perfect progressive
S + will + bare infinitive
S + will + be + present participle
S + will + have +past participle
S + will + have + been +present participle
 

Tense-aspect (atau tenses saja) merupakan momok bagi hampir semua pelajar ESL. Ini diakibatkan karena mereka hanya mengandalkan hafalan daripada mengerti garis besar konsep tenses. Untuk menguasai ke 12 tenses (total tenses adalah 16 – 4 past future tenses akan dibahas di bagian hypothetical subjunctive), kalian wajib memahami resep dasar tense dan aspect berikut. Perhatikan penentuan auxiliary tiap tenses.


SIMPLE
Bare infinitive (V1)
Present simple
S + V1 (s/es)
V1 dengan sufiks s/ es bagi subject tunggal dan kata ganti ketiga kembali menjadi bare infinitive dalam negative dan interrogative dengan auxiliary does.
S + does + not + V1
Past simple
S + V2
V2 akhirnya menjadi bare 
infinitive dalam negative dan interrogative dengan auxiliary did.
S + did + not + V1

Future simple
S + will + V1
Future tenses selalu melibatkan modal will (atau shall) yang tidak mengalami konjugasi walaupun subject tunggal dan kata ganti ketiga.


PROGRESSIVE
Be + present participle (V-ing)
Present progressive
S + am/ is/ are + V-ing
Past progressive
S + was/ were + V-ing
Future progressive
S + will + be + V-ing

PERFECT
3H + past participle (V3)
Present perfect
S + have/ has + V3
Past perfect
S + had + V3
Future perfect
S + will + have + V3

PERFECT PROGRESSIVE
3H + V3 + Be + V-ing

3H + been + V-ing
Present perfect progressive
S + have/ has + been + V-ing
Past perfect progressive
S + had + been + V-ing
Future perfect progressive
S + will + have + been + V-ing

Saya sangat tidak menyarankan kalian untuk menghafal pola tenses. Namun jika kalian harus melakukannya, kalian cukup menghafal empat pola aspek di atas, kemudian terapkan dalam tenses.

Berikut resep lengkap tenses dan aspects beserta contoh kalimat:




V1
Be + V-ing
3H + V3
3H + Been + V-ing

Simple
Proggressive
Perfect
Perfect Proggressive
Present
S V1 (s/es)
It rains every day.
Hujan turun tiap hari.
S do/ does not V1
It does not rain.
Hujan tidak turun.
Do/ does S V1?
Does it rain?
Apakah hujan turun?
Do/ does S not V1?
Does it not rain?
Apa hujan tidak turun?
S am/ is/ are V-ing
It is raining.
Hujan sedang turun.
S am/ is/ are not V-ing
It is not raining.
Hujan tidak sedang turun.
Am/ is/ are S V-ing?
Is it raining?
Apakah hujan sedang turun?
Am/ is/ are S not V-ing?
Is it not raining?
Apa hujan tidak sedang turun?
S have/ has V3
It has rained already.
Hujan sudah turun.
S have/ has not V3
It has not rained.
Hujan belum turun.
Have/ has S V3?
Has it rained?
Apakah hujan sudah turun?
Have/ has S not V3?
Has it not rained?
Apakah hujan belum turun?
S have/ has been V-ing
It has been raining all day.
Hujan sudah (& masih) turun seharian.
S have/ has not been V-ing
It has not been raining.
Hujan belum turun (sepanjang hari)
Have/ has S been V-ing?
Has it been raining all day?
Apakah hujan sudah turun seharian?
Have/ has S not been V-ing?
Has it not been raining all day?
Apakah hujan belum turun seharian?
Past
S V2
It rained yesterday.
Hujan turun kemarin.
S did not V1
It did not rain.
Hujan tidak turun.
Did S V1?
Did it rain?
Apakah hujan turun?
Did S not V1?
Did it not rain?
Apakah hujan tidak turun?
S was/ were V-ing
It was raining at 7 pm.
Hujan sedang turun jam 7 malam.
S was/ were not V-ing
It was not raining.
Hujan tidak sedang turun.
Was/ were S V-ing?
Was it raining?
Apakah hujan sedang turun?
Was/ were S not V-ing?
Was it not raining?
Apakah hujan tidak sedang turun?
S had V3
It had rained when I left the airport yesterday.
Hujan sudah turun saat saya meninggalkan bandara kemarin.
S had not V3
It had not rained.
Hujan belum turun.
Had S V3?
Had it rained?
Apakah hujan sudah turun?
Had S not V3?
Had it not rained?
Apakah hujan belum turun?
S had been V-ing
It had been raining all day when I left the airport yesterday.
Hujan sudah (dan masih) turun saat saya meninggalkan bandara kemarin.
S had not been V-ing
It had not been raining all day.
Hujan belum turun seharian.
Had S been V-ing?
Had it been raining all day?
Apakah hujan sudah turun seharian?
Had S not been V-ing?
Had it not been raining all day?
Apakah hujan belum turun seharian?
Future
S will V1
It will rain tomorrow.
Hujan turun besok.
S will not V1
It will not rain.
Hujan tidak akan turun.
Will S V1?
Will it rain?
Apa hujan akan turun?
Will S not V1?
Will it not rain?
Apa hujan tidak akan turun?
S will be V-ing
It will be raining at 7 pm.
Hujan akan sedang turun jam 7 malam.
S will not be V-ing
It will not be raining.
Hujan tidak akan sedang turun.
Will S be V-ing?
Will it be raining?
Apakah hujan akan sedang turun?
Will S not be V-ing?
Will it not be raining?
Apakah hujan tidak akan sedang turun?
S will have V3
It will have rained at 7 pm.
Hujan akan sudah turun jam 7 malam.
S will not have V3
It will not have rained.
Hujan (akan) belum turun.
Will S have V3?
Will it have rained?
Apakah hujan akan sudah turun?
Will S not have V3?
Will it not have rained?
Apakah hujan tidak akan sudah turun?
S will have been V-ing
It will have been raining all day.
Hujan akan masih turun seharian.
S will not have been V-ing
It will not have been raining all day.
Hujan (akan) belum turun seharian.
Will S have been V-ing?
Will it have been raining all day?
Apakah hujan akan masih turun seharian?
Will S not have been V-ing?
Will it not have been raining all day?
Apakah hujan tidak akan turun seharian?
 



Semua tenses tersebut menggunakan auxiliary verb dimulai dari kalimat positive kecuali present simple dan past simple di mana auxiliary 3D baru muncul di kalimat negative dan interrogative. Kecuali kalimat nominal yang tetap menggunakan copula:
We are not alone.
We do not be alone.
Kalimat negative selalu melibatkan not di mana posisinya setelah auxiliary. Apabila terdapat  2/lebih auxiliary, posisikan not setelah operator.
Tense yang melibatkan paling banyak auxiliary adalah future perfect progressive dengan 3 auxiliary; will, have dan been.
2 kelompok utama subjek
I  : They, we, you
II : She, he, it
Subject i dapat bergabung dalam kelompok I dan II
4 tenses yang mendiskriminasi subjective pronoun
Present simple                                                        
Do       : I dan i                                       
Does    : II                                                           
Present progressive
Am      : i
Are      : I        
Is         : II
Past progressive
Were    : I
Was     : II, dan i
Present perfect
Have    : I, dan i
Has      : II
Kalimat positive interrogative selalu diawali dengan auxiliary kemudian  diikuti dengan subyek dan main verb. Apabila ada dua/ lebih auxiliary, maka operator yang mengawali kalimat.
Operator + S + V bantu lainnya + V utama
Sedangkan kalimat negative interrogative tetap diawali dengan operator dan langsung diikuti subject kemudian not
Operator + S + NOT + V bantu lainnya + V utama
Not dapat mendahului subject apabila ia mengalami kontraksi:
Don’t you remember?
Pola kontraksi tersebut dianggap tidak formal – hanya digunakan dalam standard spoken English. Namun, kontraksi tersebut dapat sejalan dengan tag question di mana penutur membutuhkan klarifikasi. Bandingkan:
Did you not come?                                  Didn’t you come?
Apakah anda tidak datang?                     Bukankah anda datang?
Shall, awalnya, berdampingan dengan first person pronoun yaitu I dan we. Namun, penggunaannya dapat dipertukarkan dengan will saat ini – dan will dianggap lebih umum.

Adverb of Time
Keterangan waktu sangat membantu kita dalam menyampaikan tenses yang tepat. Beberapa adverb of time berikut dapat digunakan dalam semua tenses seperti always, selebihnya terikat dengan satu tense seperti today.
Present Simple
Every/ each (setiap) …, in the morning  (pagi hari), at night (malam hari), always (selalu), never (tidak pernah), seldom/rarely (jarang), usually (biasanya), often/ most of the time (sering), sometimes/ occasionally/ at times (kadang-kadang), sometime (kapan-kapan), once in a while/ every now and then (sekali-sekali) dst.
Present Progressive
Today (hari ini), right now/at this moment (saat ini), this week (minggu ini)/this month (bulan ini)/ this year (tahun ini) dst.
Present Perfect
In the past/in the last two months (2 bulan belakangan ini), since (sejak), for (selama), already, yet, recently/ lately (belakangan ini/baru-baru ini), so far (sejauh ini), up to now (sampai saat ini), all day (sepanjang hari), all afternoon (sepanjang sore), all night (sepanjang malam), all week (sepanjang minggu), never, always dst.
Present Perfect Progressive
SDA kecuali never dan always
Past Simple
Yesterday (kemarin), yesteryear (tahun lalu – namun tidak yesterweek & yestermonth), 2 weeks ago (2 minggu lalu), last year (tahun lalu), by then/ at the moment (pada saat itu), never dst.
Past Progressive
SDA dengan waktu spesifik (menunjukkan jam/ didukung oleh situasi lain-menginterupsi kejadian progressive)
Past Perfect & Past Perfect Progressive
Since, for, already, yet, all day, all afternoon, all week, all year dst. (bandingkan dengan present perfect & present perfect progressive)
Future Simple
Next year (tahun depan), two weeks later/ two years to go/two years to come (2 minggu depan), tomorrow (besok), the day after tomorrow (besok lusa) dst.
Future Progressive
SDA + waktu spesifik (menunjukkan jam/ situasi lain), by (menjelang), by then (saat itu)
Future Perfect & Future Perfect Progressive
SDA+ since, for, already, yet, all day dst.

Garis besar adverb of time
Aspek simple menggunakan adverb of time yang general.
Aspek progressive menggunakan adverb of time yang spesifik.
Past simple menggunakan ago dan last. Ago adalah post-modifier (di akhir) sementara last adalah pre-modifier (di awal) – 3 bulan lalu (3 months ago/ last 3 months) 
Future simple menggunakan later dan next. Later adalah post-M sedangkan next adalah pre-M – 3 tahun depan (3 years later/ next 3 years) Atau to infinitive dalam wacana formal: 3 years to come, 3 years to go.
Aspek perfect sebagian besar menggunakan since, for, already dan yet dan all .. Present perfect dan present perfect progressive dapat menggunakan adverb of time yang masih berhubungan dengan masa kini seperti in the past/last …, recently/lately, so far, up to now, all day dst., tetapi past perfect dan past perfect progressive tidak lagi berhubungan dengan masa kini yang akhirnya hanya berkutat pada since, for, already, yet dan all ...
Since mengindikasikan durasi kejadian dari titik awal sampai titik akhir. Since akhirnya diikuti ago (yang lalu) - since 2 days ago (sejak dua hari yang lalu) – dimulai dua hari yang lalu sampai saat ini.
Since tidak lagi mengenal ago apabila waktunya sudah menyebutkan nama tahun, bulan, dan hari: since 1999, since May, since Friday.
For menyatakan durasi (tanpa ago) yang menunjukkan total dari keseluruhan waktu kejadian – for 2 days (selama dua hari).

Saya akan membahas satu per satu tense tersebut di post selanjutnya. Semoga bermanfaat.